Sistem Perkreditan Rumah ( KPR ) dalam bank syariah dengan sistem Murabahah. Apakah Murabahah itu dalam Syariah.
Murabahah adalah akad / perjanjian jual-beli antara bank dan nasabah. Dalam sistem ini digunakan oleh bank syariah untuk KPR (kredit rumah). Dimana Bank Syariah akan membeli barang yang dibutuhkan oleh Nasabah, kemudian Bank Syariah menjual barang tersebut kepada Nasabah ditambah keuntungan Bank Syariah sesuai dengan kesepatan antara Bank Syariah dan Nasabah.
Hal tersebut diataslah sebagai pembeda antara murabahah dengan cara jual-beli lain. Dimana Bank Syariah sebagai penjual barang memberi tahu dengan jelas kepada Nasabah (pembeli) tentang nilai harga pokok barang dan keuntungan yang diambil oleh Bank Syariah.
Contoh :
Anda membeli sebuah rumah dengan Harga Rp. 400 juta dan uang muka sebesar 20% dari harga rumah tersebut. Anda menyetor sebesar Rp. 400 juta x 20% kepada depelover (pengembang) Rp. 80 juta, maka sisa harga rumah anda adalah Rp. 320 juta
Kemudian Anda menggunakan sistem murabahah dengan Bank Syariah, maka bank syariah akan membeli rumah anda dengan harga Rp. 320 juta dan menjualnya kembali kepada Anda dengan kesepakatan keuntungan 5% serta lama pembayaran 10 tahun.
rumusnya :
(harga dibiayai bank x (keuntungan x plafon) + harga biaya bank) / bulan tenor
(320juta x (*5%x10) + 320 juta)/120 bulan
(160juta + 320juta) / 120 bulan
Rp. 4.000.000,-
Jadi pembayaran yang harus anda lakukan perbulan untuk pembelian seharga Rp. 400 juta dengan keuntungan bank Syariah sebesar 5% dan jangka pembayaran 10 tahun adalah Rp. 4.000.000/bulan.
Dalam sistem bank syariah dalam KPR juga ada sistem musyarakah mutanaqishah, apakah itu ? Anda bisa baca di sini.
* Smoga Membantu *
Murabahah adalah akad / perjanjian jual-beli antara bank dan nasabah. Dalam sistem ini digunakan oleh bank syariah untuk KPR (kredit rumah). Dimana Bank Syariah akan membeli barang yang dibutuhkan oleh Nasabah, kemudian Bank Syariah menjual barang tersebut kepada Nasabah ditambah keuntungan Bank Syariah sesuai dengan kesepatan antara Bank Syariah dan Nasabah.
Hal tersebut diataslah sebagai pembeda antara murabahah dengan cara jual-beli lain. Dimana Bank Syariah sebagai penjual barang memberi tahu dengan jelas kepada Nasabah (pembeli) tentang nilai harga pokok barang dan keuntungan yang diambil oleh Bank Syariah.
Contoh :
Anda membeli sebuah rumah dengan Harga Rp. 400 juta dan uang muka sebesar 20% dari harga rumah tersebut. Anda menyetor sebesar Rp. 400 juta x 20% kepada depelover (pengembang) Rp. 80 juta, maka sisa harga rumah anda adalah Rp. 320 juta
Kemudian Anda menggunakan sistem murabahah dengan Bank Syariah, maka bank syariah akan membeli rumah anda dengan harga Rp. 320 juta dan menjualnya kembali kepada Anda dengan kesepakatan keuntungan 5% serta lama pembayaran 10 tahun.
rumusnya :
(harga dibiayai bank x (keuntungan x plafon) + harga biaya bank) / bulan tenor
(320juta x (*5%x10) + 320 juta)/120 bulan
(160juta + 320juta) / 120 bulan
Rp. 4.000.000,-
Jadi pembayaran yang harus anda lakukan perbulan untuk pembelian seharga Rp. 400 juta dengan keuntungan bank Syariah sebesar 5% dan jangka pembayaran 10 tahun adalah Rp. 4.000.000/bulan.
Dalam sistem bank syariah dalam KPR juga ada sistem musyarakah mutanaqishah, apakah itu ? Anda bisa baca di sini.
* Smoga Membantu *
No comments:
Post a Comment